PADANG – Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) makin tertinggal jauh soal jalan tol dibanding provinsi lain di wilayah Pulau Sumatera. Bandingkan saja dengan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 kilometer akan tersambung secara keseluruhan paling lambat awal tahun 2023 mendatang.
“Awal tahun depan akan tersambung seluruh ruas Aceh (Tol Sigli-Banda Aceh), ” jelas Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Koentjoro dalam media tour Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), Koentjoro akhir pekan lalu (21/2/2022).
Baca juga:
Banjir Bandang Hantam 4 Jembatan di Pasaman
|
Untuk Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 7, 6 kilometer ditargetkan dapat beroperasi akhir tahun 2022. Kini, Hutama Karya sedang mengupayakan izin pelepasan kawasan hutan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Secara keseluruhan, progres konstruksi Tol Sigli-Banda Aceh sudah mencapai 74, 3 persen dan pembebasan lahannya mencapai 96, 3 persen.
Adapun Tol Sigli-Banda Aceh terdiri dari enam seksi yang dua di antaranya sudah beroperasional. Dua seksi yang telah beroperasional tersebut adalah Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16 kilometer dan Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang 13, 5 kilometer. Sementara empat seksi lainnya yang belum beroperasi adalah Seksi 1 Padang Tiji-Seulimum sepanjang 24, 3 kilometer dan Seksi 2 Seulimum-Jantho sepanjang 7, 6 kilometer.
Lalu, Seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro sepanjang 7, 7 kilometer, dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam sepanjang 5 kilometer. Tol Banda Aceh-Sigli merupakan salah satu ruas JTTS yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dengan dibangunnya tol ini nantinya dapat memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar 2-3 jam dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok melalui perbukitan menjadi hanya 1 jam perjalanan.
Pengusahaan Tol Sigli-Banda Aceh merupakan bagian dari penugasan Pemerintah kepada Hutama Karya dengan nilai investasi sebesar Rp 12, 35 triliun dan biaya konstruksi sekitar Rp 8, 99 triliun, sedangkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk bertindak sebagai kontraktor. (**)