BUKITTINGGI - Potensi jurnalis yang dimiliki perangkat Nagari di Sumatera Barat, sangat luar biasa, selama ini bakat mereka terpendam dan tidak tersalurkan, karena tidak memiliki akses ke lembaga penyiaran atau lembaga Pers lainya.
Ketua panitia pelatihan Jurnalis Nagari TV Syahyetty Syamra, menilai hal itu di dalam sebuah perbincangan, Sabtu (25/05/2024).
Baca juga:
Banjir Bandang Hantam 4 Jembatan di Pasaman
|
Menurutnya, setelah pelatihan yang kami berikan dengan materi tehnis peliputan audio visual dan tehnis penulisan berita selama 3 hari (19 s/d 22/5). Kini mereka sudah berkiprah di jalur Jurnalistik. Dan sudah menayangkan langsung hasil karya mereka ke publik melalui audio visual Nagari TV yang terintegrasi dengan media lain.
Kini para jurnalis pemula perangkat nagari itu bagai berlomba mempromosikan potensi Nagari mereka masing-masing.
Nagari Lawang mengangkat thema cara membuat randang ala Lawang, termasuk kegiatan anak nagari lainya.
Nagari Lubuak Malako Kecamatan Sangir Solok Selatan. mengangkat potensi kebun kalapa sawit yang memberikan kesejahteraan bagi warga.
Lain lagi Nagari Koto Laweh, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, melaporkan secara langsung bencana banjir yang melanda wilayah mereka.
Sementara Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, melalui tayangan yang mereka produksi menayangkan rembug stunting.
Demikian juga halnya Nagari Balingka, Kecamatan IV Koto menayangkan produk strawberry yang dapat dipanen langsung dari perkebunan.
Dari kegiatan mereka (jurnalis pemula) di masing-masing nagari, dapat saya simpulkan, mereka ternyata melek Audio Visual.
Selama ini bakat mereka tidak tersalurkan. Kalaupun ada lembaga lain namun tidak memberikan kewenangan penuh pada mereka berkiprah di jalur Jurnalistik
"Disinilah Nagari TV ada, kita berikan mereka hak penuh menjalankan tugas sebagai wartawan dengan segala perangkat, termasuk konten Nagari TV. Artinya hasil liputan mereka dapat mereka tayang langsung tanpa harus berkoordinasi dengan pimpinan redaksi", ujar Syahyeti.
Awalnya kita hanya mentargetkan 30 peserta pengikut pelatihan, yang terjadi diluar dugaan meningkat lebih 100 persen.
Didampingi Humas Nagari TV Linda Fang, ia menyebut pelatihan jurnalis perangkat Nagari TV itu akan berlanjut.
"Bukankah di Sumatera Barat, baik Nagari maupun Desa berjumlah 1.035?. Kita akan sasar untuk mengikuti pelatihan Jurnalistik', papar Syahyetty.(asroel bb/fang).